Pages

Monday, March 9, 2020

Day 9 Journey


Amsal 31:9 (TB)  Bukalah mulutmu, ambillah keputusan secara adil dan berikanlah kepada yang tertindas dan yang miskin hak mereka. 

Proverbs 31:9 (KJV)  Open thy mouth, judge righteously, and plead the cause of the poor and needy.

Adil itu tidak berat sebelah. 
Adil itu tidak memihak. 
Adil itu tidak memandang rupa.

Sebagai seorang pemimpin yang mengambil keputusan bagi rakyatnya, haruslah dengan bijak memikirkan hak-hak kaum marginal dalam keputusannya. Orang-orang tertindas dan miskin membutuhkan pemimpin yang adil dalam menyuarakan hak-hak mereka di setiap kebijakan yang dibuat. 
Keadilan seringkali tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Bagaimana mirisnya melihat fakta: saat ada orang miskin yang tertangkap mencuri tiga buah kakao diadili dengan hukuman penjara 1 bulan 15 hari, namun pejabat yang korupsi uang rakyat dihukum ringan. 
Sikap adil itu dimulai dari pikiran dan muncul dalam tindakan. Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran apalagi dalam perbuatan, demikian kutipan nasehat dari Pramoedy Ananta Toer dalam Bumi Manusia.

Kecenderungan manusia yang tidak adil biasanya karena memikirkan untung rugi efek tindakannya  Kalau saya berbuat begini kepadanya, apa yang saya dapat dari dia? Kalau diuntungkan, bolehlah. Kalau dirugikan, ogah! Akibatnya jadi memandang rupa saat bergaul. Pilih-pilih relasi yang menguntungkan saja. 

 Jika kita menolong orang yang kuat (kaya, berkuasa, populer) karena kita tahu dia bisa membalas kebaikan kita kelak, namun kita abai pada orang lemah (miskin, tidak berpengaruh) karena kita tahu mereka tidak bisa membalas kebaikan kita, disitu kita sudah tidak adil dan memandang rupa.Padahal saat kita menolong orang lemah yang tidak bisa membalas kembali kebaikan kita, kita justru sedang memiutangi Tuhan:

Amsal 19:17 (TB)  Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. 

Seharusnya jauh lebih menguntungkan kalau memiutangi Tuhan! 

Matius 5:45-47 (TB)  Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?

 Ingatlah perempuan di sumur yang mengambilkan air untukNya? Luar biasa ya , wanita ini diberi kesempatan memberi minum Yesus yang kehausan.
Ingat Martha dan juga Zakeus yang menjamu Yesus di rumahnya? Mereka pun punya kesempatan bertemu langsung menjamu Yesus makan! 
Bagaimana caranya di jaman now ini kalau saya mau menunjukkan kasih saya pada Tuhan Yesus? 
Matius 25:35-40 (TB)  Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum?
Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?
Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.

Pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah saya adil  dalam hati dan pikiran saya? Apakah saya adil dalam tindakan saya? 







No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah mengunjungi weblog agendaiburumahtangga, komentar serta kritik anda sangat ditunggu...