Amsal 31:4 (ITB)
Tidaklah pantas bagi raja, hai Lemuel, tidaklah pantas bagi raja meminum anggur (yayin), ataupun bagi para pembesar mengingini minuman keras(shekar)
Proverbs 31:4 (KJV) It is not for kings, O Lemuel, it is not for kings to drink wine; nor for princes strong drink:
Yayin dan shekar adalah minuman yang memabukkan. Umumnya dalam jamuan-jamuan kerajaan, minuman mewah ini disajikan dan dinikmati. Bagi seorang raja, pastinya akan sering disuguhi yayin dan shekar. Namun di ayat empat ini, ada nasehat untuk sebaiknya tidak meminumnya, bahkan mengingininya pun jangan.
Sebetulnya, peringatan Bunda Raja ini bukanlah tanpa alasan. Dampak buruk dari anggur yang memabukkan ini telah membuat Nuh dan juga Lot berbuat tidak senonoh.( Baca: Kejadian 9& 19). Bagaimana jika sebagai Raja yang harus membuat ketetapan dan undang-undang ternyata mabuk dan kehilangan kewarasannya? Tentunya akan sangat tidak pantas!
Seorang imam Israel pun akan berpantang dari minuman memabukkan jika ia hendak melayani di Bait Allah dan pelanggaran perintah ini bagi imam adalah hukuman mati (Imamat 10:9-10). Jadi, Allah tidak main-main mengenai minuman yang memabukkan sebab orang yang berada di bawah pengaruh alkohol akan kehilangan kewarasannya. Ia akan sulit mengendalikan diri jika mabuk dan menjadi tidak bijaksana dalam mengambil keputusan.
Raja Salomo dalam Amsal 20:1 pun berkata bahwa anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya.
Apakah lantas sebagai raja harus berpantang sama sekali dari anggur?
Padahal , anggur jika dikonsumsi dalam jumlah sedikit baik bagi jantung dan pencernaan. Sejauh yang diminum itu dalam jumlah terkendali , tidak sampai terhuyung-huyung karenanya, sebetulnya tidak masalah. Namun, efek alkohol yang membuat orang kecanduan juga perlu diwaspadai. Kecanduan berarti kita dikuasai oleh minuman tersebut, kita tidak punya kuasa atas diri kita sendiri.
Pilihlah apa yang pantas (baca: benar). Kebebasan menikmati apapun tetaplah harus berada di dalam koridor penguasaan diri.
Jadi, pilihan yang pantas bagi seorang raja adalah menguasai dirinya. Ia membatasi jumlah anggur yang ia minum. Ia tahu kapan ia harus berhenti minum. Ia tidak sampai terhuyung-huyung oleh anggur.
Amsal 22:6 (TB) Didiklah orang muda menurut jalan (derek) yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Proverbs 22:6 (KJV) Train up a child in the way he should go: and when he is old, he will not depart from it.
Anak-anak yang sudah dilatih sejak kecil untuk memilih yang patut baginya, tidak akan kesulitan untuk membuat pilihan yang benar saat dewasa.
Pertanyaan-pertanyaan yang direnungkan hari ini:
Mungkin saat kecil kecanduan anak bukan soal anggur, tetapi kecanduan permen, televisi, gadget, dsbnya.
Bagaimana melatih anak-anak sejak dini untuk punya penguasaan diri?
Bagaimana melatih "will" anak agar mereka teguh memilih yang benar?
What kind of ways are we cultivating in our children? Cara hidup seperti apa yang dilatihkan sejak kecil pada anak-anak?
No comments:
Post a Comment