Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan pastilah mempunyai manfaat, termasuk pula anggur.
Setelah melewati proses fermentasi, anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol, namun ternyata juga bermanfaat untuk kesehatan tubuh jika dikonsumsi sewajarnya.
Paulus bahkan menganjurkan dalam suratnya untuk Timotius di 1 Timotius 5:23 (TB) :
Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur(oinos) sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.
Versi Firman Allah yang hidup dari
1 Timotius 5:23 (FAYH) dituliskan lebih jelas lagi: Tetapi ini sama sekali tidak berarti engkau harus berhenti minum anggur. Sekali-sekali engkau harus minum sedikit sebagai obat untuk lambungmu, karena engkau sering sakit.
Kata Yunani oinos yang digunakan adalah sama dengan kata yayin dalam bahasa Ibrani yang artinya minuman memabukkan, yakni wine dalam terjemahan bahasa Inggrisnya.
Di hari ke enam ini, sang Bunda menganjurkan bahwa minuman memabukkan ternyata lebih pantas jika diberikan pada saat-saat tertentu:
Amsal 31:6 Berikanlah minuman keras (shekar) itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur (yayin) itu kepada yang susah hati.
Ayat 6 masih membahas tentang minuman yang memabukkan (yayin dan shekar).
Siapa sih yang "pantas" minum sampai mabuk menurut ayat ini?
- Orang yang akan binasa
- Orang yang susah hati
1. Orang yang akan binasa
Apa jadinya jika seorang ibu lupa meminum painkillernya pasca operasi caesar? Nyeri di bekas jahitannya pasti tak tertahankan rasanya!
Demikianlah minuman beralkohol ternyata dapat menaikkan ambang batas daya tahan tubuh terhadap rasa sakit. Efek yang sama dirasakan tubuh jika mengkonsumsi obat pereda sakit (painkiller). Saya pernah melihat seorang kerabat yang sudah terbaring sekarat menunggu ajal menjemputnya dan di tubuhnya disuntikkan morfin untuk mengurangi penderitaannya. Efek morfin dalam skala kecil terjadi saat seseorang mabuk anggur. Tubuhnya seolah tak merasa sakit. Tradisi Yahudi memberikan minuman anggur yang memabukkan untuk para terhukum mati sebelum menjalani hukuman merupakan upaya untuk mengurangi rasa sakit yang akan diderita.
Respon Tuhan Yesus adalah menolak minum saat ditawari anggur sebelum IA disalib:
Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya. (Markus 15:23 versi TB)
Tuhan Yesus menolak saat diberi kesempatan memperingan rasa sakitNya sebelum menjalani peristiwa salib, IA rela menanggung derita dengan sadar penuh hingga detik-detik kematiannya. Tuhan Yesus membayar lunas sakit penyakit kita, ditanggungNya semua dengan penuh kesadaran di kayu salib! Respon yang hanya dimiliki karena IA tahu misiNya sebagai Sang Juru Selamat dunia.
2. Orang yang sedang susah hati
Menurut buku Between Judaism and Christianity, tradisi Yahudi menyajikan havra'a, yakni hidangan khusus untuk orang yang sedang berkabung, yang disantap sesudah acara penguburan. Isi havra'a adalah menu makan disertai hingga 10 gelas minuman anggur yang tentunya akan memabukkan! Maksud dari tradisi ini adalah upaya membuat mabuk orang yang berduka, untuk menghibur dan membantu melupakan rasa dukanya. Walau pada abad ke-12 tradisi ini diubah menjadi hanya 1 gelas anggur saja.
Mazmur 104:14-15 (TB) Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah
dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
Orang yang putus cinta juga masuk kategori orang yang susah hatinya. Tak sedikit yang melarikan diri ke minuman memabukkan untuk melupakan rasa susah hatinya. Saya sering nonton film silat jadul, biasanya sering lihat adegan tokoh pendekar yang mabuk karena sedang patah hati.Penicillin cures, but wine makes people happy,” demikian kata Alexander Fleming.
Minuman memabukkan tidak bisa menyelesaikan masalah, hanya bisa merubah suasana hati sejenak.
Lantas bagaimana respon yang benar jika sedang susah hati?
Respon Hana di 1 Samuel 1:15 ini boleh ditiru:
Tetapi Hana menjawab: "Bukan, tuanku, aku seorang perempuan yang sangat bersusah hati; anggur ataupun minuman yang memabukkan tidak kuminum, melainkan aku mencurahkan isi hatiku di hadapan TUHAN
Hana yang susah hatinya memilih curhat kepada Tuhan. Hana memilih untuk tetap sadar penuh dan berdoa kepada Tuhan.
Kiranya lewat renungan hari ke-6 ini kita bisa memilih untuk tetap sadar penuh, tidak lari dari kenyataan di kala keadaan diijinkanNya serba susah dan mungkin menyakitkan. Kita bisa tetap berharap padaNya dan percaya bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia.
No comments:
Post a Comment