Pages

Saturday, March 21, 2020

Day 21 Journey


Amsal 31:21
Versi ITB: Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap.  

Versi AMP: She fears not the snow for her family, for all her household are doubly clothed in scarlet.

Perhatikan kata “doubly (rangkap)” dalam terjemahan versi Amplified (AMP). Hal ini bisa berarti membungkus tubuh fisik dengan pakaian yang hangat dan bagus , berpakaian sesuai musimnya. Tidak salah kostum.
Hal ini bisa juga berarti membungkus keluarganya dengan doa. Kata “scarlet (merah darah)” bisa berarti bagaimana wanita ini memohonkan perlindungan darah Yesus atas keluarganya, untuk melindungi mereka dari jerat iblis. Hal ini mirip dengan sebuah kisah dalam kitab Yosua pasal 2 tentang benang warna merah darah yang harus diikatkan sebagai tanda oleh Rahab agar seisi rumahnya selamat (Yosua 2:18). Selama Rahab tidak lupa untuk mengikat tali warna merah darah di jendelanya, ia dan seisi rumahnya selamat, terluput dari pembinasaan! 

Jelaslah bahwa wanita amsal 31 ini telah menyiapkan pakaian pelindung bagi kebutuhan keluarganya, baik pakaian fisik juga ‘pakaian’ pelindung lewat doa-doanya. Ia seorang yang mengamati dengan seksama, apakah suami atau anaknya sedang butuh ‘pakaian’ rangkap lewat doa-doanya untuk menguatkan mereka dalam menghadapi kehidupan. Saat ia mencuci pakaian, ia memperhatikan apakah ada pakaian robek atau kancing hilang yang harus ia perbaiki. Saat ia menemukannya, ia langsung memperbaikinya dengan giat, tidak menunda-nunda. Ia peduli dengan apa yang dikenakan suami dan anak-anaknya. Saya bahkan bisa menggambarkan wanita ini berdoa bagi orang-orang yang dikasihinya bahkan saat ia sedang melipat, menjemur, menyetrika pakaian orang tersebut.

Sebagai ibu, kita bisa sangat kewalahan dengan begitu banyaknya tugas yang kita harus kerjakan. Kita harus melatih kepekaan dan bisa mengamati kapan keluarga kita sedang butuh doa khusus kita. Jadilah tiang doa bagi keluarga kita. Sangat mudah berkata: ”Saya akan berdoa buat mereka nanti” tetapi dalam hal yang sangat penting ini, janganlah menunda-nunda.  Prioritaskan waktu khusus pada jadwal harian kita untuk menjadi prajurit doa, berlutut dihadapan Pencipta kita, dan bersyafaat bagi keluarga yang Tuhan sudah berikan dan percayakan dalam hidup kita.

Those who kneel before God can stand before anyone 
This picture is a powerful art visualizing that we are spiritual warriors as we kneel before The Lord. I have trouble finding the source of the original picture. Please help me if you know the artist who create this work of art. 

Pertanyaan untuk direnungkan:
Apakah keluargamu sedang membutuhkan “benang merah” lewat doa-doamu?
Sudahkah saya mempunyai waktu khusus untuk berdoa? 

No comments: